Tunas Menang, adalah sebuah istilah yang berasal dari kultur masyarakat Desa Talang Balai (baca:PEGAGAN). Talang Balai adalah nama desa kecil nan damai dan asri yang terletak di wilayah Kabupaten Ogan Ilir (dulu:OKI; Ogan Komering Ilir) Sumatera Selatan, Indonesia.
Talang Balai terbagi kepada talang balai baru, talang balai lama, dan ketapang. Pada masa reformasi, terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi OKI dan OI. pada waktu itulah, Talang balai baru di mekarkan lagi menjadi Talang Balai Baru I dan Talang Balai Baru II.
Tunas Menang boleh di bilang adalah sebuah prase pusaka.
Tunas artinya cikal bakal yang tumbuh; tunas pada pohon, pada biji, dsb.
Menang artinya jaya, berjaya, mendapat kemenangan, berhasil cita-citanya.
Tunas Menang dimaksudkan sebagai tunas yang tumbuh dari pohon yang telah mati atau hampir mati. Filosofisnya, Tunas Menang berarti sebuah cita-cita yang hidup/menyala kembali setelah mati atau hampir mati atau kelihatan seperti mati.
Talang Balai terbagi kepada talang balai baru, talang balai lama, dan ketapang. Pada masa reformasi, terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi OKI dan OI. pada waktu itulah, Talang balai baru di mekarkan lagi menjadi Talang Balai Baru I dan Talang Balai Baru II.
Tunas Menang boleh di bilang adalah sebuah prase pusaka.
Tunas artinya cikal bakal yang tumbuh; tunas pada pohon, pada biji, dsb.
Menang artinya jaya, berjaya, mendapat kemenangan, berhasil cita-citanya.
Tunas Menang dimaksudkan sebagai tunas yang tumbuh dari pohon yang telah mati atau hampir mati. Filosofisnya, Tunas Menang berarti sebuah cita-cita yang hidup/menyala kembali setelah mati atau hampir mati atau kelihatan seperti mati.
By: Haryanto, S.Pd Bin H. Hanan (Putra Daerah Talang Balai Baru I)
