Kamis, 09 April 2009

GAME dalam pengajaran BAHASA, perlukah?

GAME dalam pengajaran BAHASA, perlukah?

Pengajaran Bahasa merupakan suatu kegiatan interaksi komunikatif yang melibatkan indera penglihatan (visual), pendengaran (audio), dan kinetic (gerak). Peranan guru dalam pengajaran bahasa, boleh jadi sedikit berbeda dengan role seorang guru matematika atau sejarah, walau pada dasarnya tujuan pembelajarannya tetap sama. Hal ini karena dalam pembelajaran bahasa, interaksi komunikatif merupakan aspek dominan yang paling penting dimana mengajar bahasa bukan saja berarti mentransfer kosakata atau struktur kalimat saja tetapi berusaha agar pengetahuan berbahasa itu dapat menjadi sesuatu yang applicable bagi para siswa dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Terlebih lagi jika subjeknya adalah bahasa asing (non-native language), kita ambil contoh bahasa inggris yang tidak begitu familiar di telinga dan glossary pengetahuan bahasa siswa. Guru bahasa inggris disini benar-benar di tuntut untuk mampu menampilkan pesan pengajarannya menjadi sesuatu yang dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Permasalahannya sekarang adalah perasaan asing terhadap sesuatu itu seringkali membuat siswa bersikap anti dan acuh. Fenomena ini jua yang kemudian melahirkan era booming aplikasi method-method pengajaran bahasa asing dikalangan guru bahasa inggris dewasa ini yang 97% diantaranya bercorak permainan (game).
Bicara tentang game mengingatkan kita tentang sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Salah seorang dari kita mungkin dimasa kanak-kanak dulu pernah asyik bermain layang-layang di lapangan rumput hingga tak sadar azan magrib sudah berbunyi. Atau seorang anak dimasa kini asyik bermain PS hingga lupa mengerjakan PR atau ada anak yang keranjingan main game internet hingga mencuri uang ibunya dan bolos sekolah untuk main game di warnet.
Sementara guru bahasa dan praktisi pendidikan lainnya mengklaim bahwa penggunaan game dalam pengajaran bahasa akan sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan pemahaman siswa. Sudah banyak judul skripsi yang lahir dari ide penggunaan game dalam pengajaran bahasa, frekuensi download topic game dalam pengajaran bahasa pun menduduki rangking tertinggi dalam mesin pencari google search dan yahoo.
Saya sendiri cenderung berada dalam kubu yang against terhadap pendapat mereka. Bukan berarti saya tidak setuju dengan penggunaan game dalam pengajaran bahasa (language teaching), karena jujur saya sendiri pernah menggunakan game dalam pengajaran bahasa dan saya mengakui ada perbedaan yang nyata antara antusias siswa dalam belajar bahasa yang menggunakan game dengan belajar bahasa yang tidak menggunakan game. Saya tidak setuju bila dikatakan bahwa penggunaan game akan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa atau menaikkan daya serap siswa. Menurut saya, game hanya sebuah alat pengajaran yang membantu menghilangkan rasa bosan dalam diri siswa akibat keputusasaan terhadap pelajaran bahasa asing yang menjelimet dalam benak mereka.***

Posted at April 09, 2009 - Haryanto, S.Pd (Alumni FKIP B.Inggris-Univ.PGRI PLG- Angk.2004)

Anda sendiri? Silahkan untuk tidak setuju dengan pendapat saya saat ini dan saya tunggu komentar anda.

2 komentar: